Ki
Hajar Dewantara
Beliau adalah Ki Hajar Dewantara, Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2
Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal
dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap
berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara.
Salah satu Ajaran dari Ki
Hajar Dewantara yang sangat populer adalah “Seorang pemimpin harus
memiliki tiga sifat yang terangkum pada: Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, dimana ketiga kalimat
tersebut memiliki arti sebagai berikut:
1.
Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang
artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah
menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang –
orang disekitarnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang adalah
kata suri tauladan.
2.
Ing Madyo Mangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mangun berarti membangkitan atau
menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari
kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan
atau menggugah semangat . Karena itu seseorang juga harus mampu memberikan
inovasi-inovasi dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif
untuk keamanan dan kenyamanan.
3.
Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari
belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat.
Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan
moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan
oleh orang – orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.
Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo
Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani berarti figur seseorang yang baik adalah
disamping menjadi suri tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah
semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang – orang
disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga kita
dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat.
Suri Tauladan Ki Hajar Dewantara
Suri tauladan yang dapat di ambil dari
kepribadian dan ajaran Ki Hajar Dewantara diantaranya seorang pemimpin harus
mempunyai sifat:
1. Menjadi seorang pemimpin harus dapat
memberikan inspirasi bagi orang yang dipimpinnya. Artinya seorang yang berada
di depan jika belum memberi teladan maka belum pantas menyandang gelar
‘pemimpin’ .
2. Seorang pemimpin harus berada di
tengah - tengah orang yang dipimpinnya. Maka sangat tidak terpuji bila seorang
pemimpin hanya diam dan tak berbuat apa - apa sedangkan orang yang dipimpinnya
menderita. Sehingga pemimpin bisa menumbuhkan sifat kebersamaan , kekompakan ,
dan kerjasama didalam kepemimpinannya. Selain itu pemimpin harus kreatif dalam
memimpin , sehingga orang yang dipimpinnya mempunyai wawasan baru dalam
bertindak. Ditambahlagi seorang pemimpin harus melindungi segenap orang yang
dipimpinnya.
3. Seorang pemimpin mampu menciptakan
pribadi yang mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain . Dan diharapkan
akan muncul generasi baru yang akan berani memimpin tanpa menunggu orang lain
untuk memimpin. Adapun dorongan tersebut dapat berupa moral dan semangat kepada
orang lain.
Saya yakin apabila ajaran tersebut
di terapakan dengan benar dan konsisten tidak ada lagi pemimpin yang korupsi,
tidak ada lagi tawuran antar pelajar dan tidak ada lagi generasi pengekor. Mari
kita sama-sama mewujudkan ajaran Ki Hadjar Dewantara sehingga akan terlahir
pemimpin yang berkarakter di negeri ini.
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. ConversionConversion EmoticonEmoticon